Cerita Mahasiswa.
“Kuliah Umum bersama Mr. Nakahashi Masami”
Oleh : Syahla Salsabila (1605526)
Mr. Nakahashi Masami lahir pada tahun 1949, sekarang beliau berusia 70 tahun. Pertama kali memiliki hubungan dengan Universitas Pendidikan Indonesia diawali pada tahun 1992. Di museum pendidikan Indonesia terdapat beberapa foto Osaka in the world yang disumbangkan ke UPI.
Indonesia memiliki banyak hubungan dengan Jepang, banyak orang Indonesia yang belajar Bahasa Jepang dan beliau yakin bahwa itu akan bermanfaat. Keahlian beliau merupakan di bidang ilmu sosiologi, dari ilmu sosiologi tersebut banyak sub disiplin ilmu di dalamnya. Tetapi beliau lebih memfokuskan di pendidikan nonformal yaitu kepada pendidikan kemasyarakatan.
Di Indonesia ada lembaga seperti itu namanya pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Bagaimana cara membuat masyarakat bahagia dan berpikir untuk mengubah nasib. Batasan yang disebut dengan bahagia itu banyak namun menurut beliau batasan bahagia itu adalah bagaimana sebuah keluarga bisa hidup menikmati ke sehari-harian sampai kita bisa berkumpul lagi makan malam bersama dengan keluarga. Misalnya memiliki kekasih dan mempunyai perasaan seperti keluarga itu juga bisa disebut kebahagiaan. Tapi jika terjadi perang atau kekacauan kita akan merasa sedih.
Sudah 30 tahun dengan gagasan beliau sendiri Osaka in the world bisa berjalan hingga sekarang. Beliau memiliki obsesi bahwa pertikaian atau permusuhan itu tidak bagus, kita harus berteman dan damai. Sehingga beliau mencoba berteman dengan orang-orang asing di luar Jepang melalui program Osaka in the world ini.
Dari situlah beliau mempunyai keyakinan bahwa akan menciptakan perdamaian. Ada sebuah ilustrasi misalkan kita akan mencapai seribu langkah, jika dikerjakan oleh satu orang maka akan lama tercapai karena harus melangkah seribu kali, tetapi jika dikerjakan oleh seribu orang maka kita hanya perlu satu kali melangkah. Itu merupakan salah satu ilustrasi jika kita memiliki banyak teman.
Setelah 30 tahun berjalan Osaka in the world sudah mengunjungi 28 negara, seharusnya setiap tahun pergi ke negara yang berbeda tetapi karena saat tahun 2011 di Jepang terjadi gempa bumi dan di tahun 2017 ada suatu kejadian sehingga keadaan ekonomi tidak memungkinkan maka beliau batal pergi ke dua negara.
Bagaimana rasanya bisa berhubungan baik dengan 28 negara? Tentunya sangat menyenangkan memiliki banyak teman dan menjadi keluarga besar. Dengan program ini diharapkan bisa menjalin hubungan silaturahmi yang baik dan diharapkan generasi muda dapat melanjutkan.
Osaka in the world ini saat kegiatan membahas sesuatu yang berhubungan dengan tema yang digunakan, setiap tahun memiliki tema yang berbeda dan tahun ini temanya adalah inochi atau kehidupan. Kemudian tema itu didiskusikan sesuai dengan bidang masing-masing misalnya ada kelompok bahasa inggris, bahasa prancis, atau bahasa jepang jadi kami berkeliling. Dari hasil diskusi itu disimpulkan sedemikian rupa sehingga lahirlah kyodou sengen atau deklarasi bersama.