Mengatur Waktu dan Mengelola Stres

Bandung-DPBJ UPI. 

Cerita Mahasiswa.

Pada materi kedua dari kegiatan webinar “Softskill Development Class Batch 2” Ibu Dr. Ipah Saripah, M. Pd. Yang akan menyampaikan pematerian yaitu “Self Management – How to Manage Time and Stress”

Berikut saudara Salman mahasiswa tingkat 1 yang telah mengikuti kegiatan tersebut pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021 akan menyampaikan resume materinya.

Mengatur Waktu dan Mengelola Stres

Nama : Muhammad Salman Nur Iftikhar (NIM : 2108213) email  : [email protected]

Self-management merupakan kemampuan untuk mengatur perilaku, pemikiran, dan emosi pribadi secara sadar dan produktif. Menurut sebuah penelitian, self-management memiliki hubungan dengan prestasi akademik mahasiswa sebesar 20,4 persen.

Mengapa self-management itu penting?

  1. Better productivity (bekerja dengan lebih produktif dan efektif)
  2. Better mental health (mengurangi kecemasan dengan alasan pekerjaan)
  3. More time for enjoyment (punya waktu lebih banyak untuk refreshing dan senang-senang)
  4. Better physical health (kesehatan fisik akan menjadi lebih baik)

Keterampilan yang harus dikembangkan dalam self-management :

  1. Time management
  2. Stress management
  3. Organizational skill
  4. Problem solving
  5. Decision-making skill
  6. Self confidence
  7. Self protection

Self-management skill : 1. Manajemen Waktu

Manajemen waktu merupakan kegiatan merencanakan dan mengontrol penggunaan waktu untuk aktivitas sehari-hari. Yang harus dilakukan untuk melakukan manajemen waktu :

  1. Awareness (menyadari atau menanamkan mindset bahwa waktu itu terbatas)
  2. Arrangement (merancang dan mengatur tujuan, rencana, jadwal, dan tugas sehingga dapat efektif)
  3. Adaption (memonitor penggunaan waktu dalam beraktifitas sesuai dengam skala prioritas)

Implementasi manajemen waktu :

  • Be intentional – buat to-do list
  • Be prioritized – prioritaskan aktivitas dari yang paling penting dan mendesak (harus bisa mengatur hal tersebut) sebanyak 60 persen, aktivitas penting tidak mendesak (hal yang harus kita fokuskan kesana) sebanyak 20 persen, aktivitas tidak penting mendesak sebanyak 15 persen, dan aktivitas tidak penting tidak mendesak (yang harus dihindari) sebesar 5 persen dari keseluruhan aktivitas kita sehari-hari.
  • Be focused – mengatur sumber-sumber gangguan
  • Be structured – mengalokasikan jumlah jam yang dipakai untuk melakukan suatu kegiatan.
  • Be selfaware – evaluasi manajemen waktu dan memperbaikinya.

Untuk bisa melakukan manajemen waktu dengan baik tidak boleh menunda pekerjaan, harus mengalokasikan dengan baik waktu istirahat yang cukup, dan sebisa mungkin mengatur deadline untuk pekerjaan yang kita lakukan.

Self-management skill : 2. Manajemen Stress

Stress adalah hal yang sangat manusiawi yang disebabkan oleh respons diri terhadap perubahan lingkungan atau tuntutan kehidupan. Stress dapat memengaruhi kondisi psikologis dan juga kondisi fisik. Kita perlu memanajemen stress agar kita dapat hidup lebih bahagia dan memiliki daya tahan terhadap stress.

Implementasi manajemen stress :

  • Identifikasi sumber penyebab stressnya
  • Strategi 4A, yaitu avoid (hindari penyebab stress), alter the situation (ubah pandangan terhadap suatu situasi), adapt to stressor (beradaptasi pada penyebab stress dengan merubah ekspektasi dan sikap), accept the things can’t you change (terima hal yang memang tidak bisa diubah)
  • Get moving (olahraga)
  • Terhubung dengan orang lain
  • Luangkan waktu untuk senang-senang dan relaksasi
  • Manage your time better
  • Maintain balance healthy lifestyle
  • Learn to relieve in the moment

Dokumentasi kegiatan :

Demikian, hasil resume webinar tersebut, semoga bermanfaat untuk mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan ini.