Berikut akan ditampilkan tulisan dari Talin Salisah, alumni DPBJ lulus tahun lalu dengan menyandang predikat lulusan terbaik se-fakultas FPBS. Mari kita simak tulisannya.
Usaha Saya Dalam Belajar
Mendapatkan titel lulusan terbaik pada wisuda gelombang dua tahun 2018 tidak masuk dalam daftar pencapaian saya. Pada saat mengetahui informasi tersebut, saya cukup terkejut. Perasaan senang dan takut bercampur aduk. Takut karena penghargaan tersebut menjadi berat untuk dipikul. Tetapi, saya bersyukur dengan pencapaian tersebut, karena di dalamnya ada keringat, tangis, dan bantuan yang selalu mengalir untuk saya.
Proses pun tidaklah sebentar. Kegiatan pembelajaran di kelas melakukan salah satu faktor penting. Mata kuliah yang semakin lama semakin tinggi levelnya di setiap semester merupakan tantangan besar yang harus dilewati. Di antara mata kuliah yang saya pelajari, kaiwa adalah salah satunya. Padahal saya adalah orang yang agak kesulitan dalam memulai pembicaraan dan cenderung diam di waktu-waktu tertentu. Tetapi, di mata kuliah itu saya terdorong utuk mencoba dengan kosakata dan pola kalimat yang sudah dipelajari sebelumnya. Ketika saya bisa menyampaikan maksud kepada orang lain, ada kepuasaan yang saya dapatkan. Apalagi jika berkomunikasi langsung dengan orang Jepang.
Setiap pembelajaran serta tes yang dilaksanakan, saya berusaha semaksimal mungkin dalam melakukannya. Mengharapkan nilai bagus memang menjadi tujuan, tetapi saya lebih memfokuskan diri agar bisa menjawab pertanyaan yang disajikan. Apabila soal terbilang sulit, maka saya akan menjawab dengan kapasitas yang dimiliki, dan memasrahkan nilai yang akan keluar nantinya. Yang terpenting adalah saya sudah melakukan apa yang saya bisa. Di situlah kita dapat mengukur kemampuan diri serta bisa mengatur bagaimana pola pembelajaran yang perlu dilakukan.
Saya tipikal orang yang belajar dari pengulangan yang terus-menerus. Contohnya dalam mempelajari pola kalimat dan menambah kosakata. Ada waktu di mana saya akan menonton ulang video (anime, drama) serta mendengarkan lagu. Bahkan saya membiarkannya menyala walaupun saya tidak memperhatikannya dengan baik. Kadang saya bisa hapal beberapa percakapan saking terlalu seringnya saya mengulang video tersebut. Karena hal tersebut dilakukan berulang-ulang dan sifatnya menyenangkan, saya bisa belajar dengan cepat. Beberapa kosakata yang tidak keluar dalam perkuliahanpun bisa saya dapatkan. Jika tidak tahu kosakata baru yang didapatkan, saya akan mencarinya melalui kamus, internet, dan bertanya kepada teman.
Usaha berjalan, doa pun harus berjalan beriringan.
Kemudahan dan bantuan yang selalu hadir merupakan hasil dari dua aspek tersebut. Saya yakin, doa dan dukungan dari orang-orang di sekitar juga ikut andil dalam perjuangan selama kurang empat tahun saya berada di kampus. Maka, usaha dan doa jangan sampai dipisahkan.
Semoga yang baru memulai atau sedang berjuang di jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI selalu dilancarkan di dalam melewati rintangan, mendapatkan gol yang sudah direncanakan jauh-jauh hari.
皆さん、頑張ってください!
Demikian tulisan dari Talin yang saat ini sudah menjadi guru bahasa Jepang di SMA 1 Cianjur. Semoga menyemangati para kohainya yang masih menikmati perkuliahan di DPBJ. Talin memiliki niat dalam waktu dekat berencana untuk melanjutkan studinya mempelajari linguistik di UNPAD. Cita-cita yang mulia ya, semoga lancar kedepannya. Terima kasih Talin atas berbagi ceritanya, dan sukses selalu kedepannya.