Resensi Buku “I Want to Eat Your Pancreas”

Resensi buku kali ini ditulis oleh Kirana Srihapsari Bimoputri*

Judul Buku : I Want to Eat Your Pancreas

Pengarang : Sumino Yoru

Penerbit : Haru

Tahun Terbit : 2017

Jumlah Halaman : 362 Halaman

*Untuk meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, mahasiswa yang mengontrak mata kuliah literasi tahun 2019 mendapat tugas membuat resensi buku 6 buah selama 4 bulan.

Saat pertama kali mendengar judul novel ini, pasti kebanyakan dari kalian beranggapan bahwa genre novel ini misteri, horor, dan hal lain yang menyangkut dua hal tersebut. Tapi sebenarnya novel ini tidak ada unsur horor sedikit pun. Novel yang berasal dari Jepang dengan judul Kimi no Suizou wo Tabetai ini adalah bacaan ringan dan cocok untuk dibaca saat waktu luang dengan genre romansa dan drama yang membuat emosi kita naik dan turun. Novel ini memiliki sudut pandang orang pertama.

Dimulai dari tokoh “Aku” yang sedang berada di rumah sakit untuk mencabut benang jahit bekas operasi usus buntu, tidak sengaja  menemukan sebuah jurnal di rumah sakit berjudul “Cerita si Teman Sakit”. Pemilik jurnal itu bernama Yamauchi Sakura, teman sekelas “Aku”. Jurnal itu berisi banyak kegiatan Sakura. Karena telah menemukan jurnal itu “Aku” tahu bahwa Sakura mengidap penyakit pankreas dan divonis hidupnya hanya sebentar lagi. Dari situlah hubungan mereka mulai terjalin.

“Aku” merupakan orang yang sangat  pendiam, bahkan teman-teman di sekolah pun hampir tak mengenalnya. Yamauchi Sakura tidak terlihat seperti orang yang sakit parah, selalu tersenyum, tidak bisa diam, dan sangat ceria. Dia menyembunyikan penyakitnya dari orang lain kecuali orang tuanya dan “Aku”. Dikarenakan “Aku” tahu rahasia Sakura, maka Sakura memintanya untuk menemani hari-hari yang akan datang, dan mencatatnya di “Cerita si Teman Sakit”. Mulai dari makan bersama, belajar bersama, hingga berjalan bersama di akhir minggu. Di sini mulai tumbuh perasaan suka “Aku” terhadap Sakura yang membuat gemas para pembaca dan terkadang merasa sedih mengingat hidup Sakura yang tak lama lagi.