Bandung, DPBJ-UPI.
Puti Nur Sya`bani, salah seorang mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI diumumkan telah menjadi salah seorang pemenang dari 102 haiku terbaik pada Kontes Haiku Sedunia yang diselenggarakan oleh Kokusai Kouryuu Kenkyuusho Jepang.
Puti bersaing dengan 9022 haiku dari 4013 pendaftar dari 75 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Diumumkan melalui laman https://www.nihonwosiru.jp/ terdapat 102 pemenang dari 47 negara dan wilayah.
Semua karya 102 pemenang tersebut akan dimuat pada buku yang akan diterbitkan oleh Asahi Shimbun pada bulan Juli 2021.
Hadiah untuk juara 1 (2 orang) adalah kunjungan ke Jepang selama 8 hari, juara 2 (5 orang) piagam dan uang tunai 50 ribu yen, juara 3 (15 orang) piagam dan uang tunai 30 ribu yen. Puti mendapat penghargaan Douryokushou atau setara dengan juara harapan 1 bersama 40 orang lainnya dan mendapat hadiah piagam serta uang tunai 10 ribu yen. Kemudian ada juara khusus atau setara dengan juara harapan 2 sebanyak 2 orang mendapatkan piagam dan uang tunai 5 ribu yen, serta juara harapan 3 sebanyak 38 orang yang mendapat piagam.
Selamat kepada Puti yang telah mengharumkan nama UPI di ajang kontes Internasional.
Menurut staf dosen pengajar menulis bahasa Jepang Dewi Kusrini, M.Pd., M.A, karya haiku atau sajak berbahasa Jepang mahasiswa yang dikirimkan untuk diikutsertakan seluruhnya dari UPI ada 69. Ibu Dewi meminta mahasiswa yang mengontrak mata kuliah literasi dan mata kuliah chujokyu sakubun 1 agar membuat haiku setiap mahasiswa satu haiku. Haiku dikenal sebagai sajak terpendek di dunia yang terdiri dari 5, 7 dan 5 suku kata dengan memasukkan kata kunci terkait musim. Lalu ke 69 haiku mahasiswa tersebut, dikirimkan melalui email kepada pihak penyelenggara di bulan Desember 2020.
Haiku yang telah dibuat Puti, adalah sebagai berikut :
雨上がり あめあがり (Ame Agari) Hujan reda
美しい虹 うつくしいにじ (Utsukushii Niji) Pelangi nan indah
神の笑み かみのえみ (Kami no Emi) Senyuman Tuhan
Meskipun di Indonesia tidak ada 4 musim seperti halnya di Jepang, tetapi Puti telah mengungkapkan musim hujan di Indonesia yang tampak biasa saja bagi sebagian banyak orang tetapi dibuat menjadi sebuah sajak yang begitu indah.
Bagi mahasiswa lainnya silakan berlatih dari sekarang untuk ikut serta pada kontes berikutnya.
Gambarimashou!
