Partisipasi Dosen dan Mahasiswa DPBJ Pada Kegiatan Seminar Nasional ASPBJI Korwil JABAR 2018

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row _builder_version=”3.0.47″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″ parallax=”off” parallax_method=”on”][et_pb_text _builder_version=”3.0.47″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”]

Kegiatan seminar tahunan Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia (ASPBJI) untuk korwil Jawa Barat kali ini telah dilaksanakan di STBA Yapari ABA Bandung pada tanggal 9 Mei 2018. Atas kerjasama ASPBJI, The Japan Foundation dan STBA Yapari ABA Bandung.

Bapak R. Januar Radhiya M.Pd (Dosen STBA Yapari ABA Bandung) sebagai ketua pelaksana seminar, mengatakan internet dan media sosial mendominasi kehidupan manusia saat ini, untuk itu perlu adanya sharing ilmu terkait pemanfaatannya sebagai data penelitian bahasa yang lebih kaya dan pemanfaatannya dalam pengembangan pembelajaran bahasa Jepang di Indonesia, sehingga tema yang dipilih adalah “Kontribusi Perkembangan Media Sosial bagi Pembelajaran dan Penelitian dalam Bahasa dan Budaya Jepang”.

Beberapa dosen dari Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI juga berpartisipasi menjadi pemakalah pada seminar tersebut. Diantaranya ;

  1. Arrina Widiani Shavira, Linna Meilia Rasiban dan Renariah, dengan makalah “Efektivitas Media Game Online KanjiPal dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kanji”.
  2. Neneng Sudjiati, Renariah, Qistike Handay Pugar, dengan makalah “Media Iklan Audio Visual dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak”.
  3. Juju Juangsih, Novia Aneros, dengan makalah “Tehnik Mind Mapping sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Kosakata pada Mata Kuliah Sakubun”.
  4. Melia Dewi Judiasri, dengan makalah “Evaluasi Pop Test dalam Pembelajaran Dokkai”.

Beberapa pemakalah dari lembaga lain mengangkat tema efektivitas media sosial dalam pembelajaran nihonjijo, peningkatan keterampilan menulis menggunakan aplikasi instagram, analisis wasei-eigo di media sosial twitter, penggunaan keigo pada situs belanja dari amazon dan rakuten, dll.

Menurut Ketua ASPBJI Korwil JABAR, Ibu Linna Meilia Rasiban, M.Pd, setelah menyimak paparan para pemakalah ternyata dengan menggunakan media yang dekat dengan pembelajar, pembelajaran bahasa Jepang menjadi terasa lebih menyenangkan, untuk itu kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lagi penelitian terkait pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran bahasa Jepang.

Sebagai pengajar yang dituntut untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya, media sosial tampaknya dapat menjadi sarana untuk membantu mewujudkannya.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]