Nadiya Nurhamidah Hidayat, “Pengalaman Adalah Bahan Bakar Pemicu Motivasi”

Kali ini admin akan mengenalkan satu artikel yang ditulis oleh Nadiya-san, mahasiswa angkatan 2017, yang menceritakan pengalamannya setelah mengikuti Sakubun Speech Contest yang diselenggarakan oleh Hiroshima University bersama Universitas Darma Persada pada tanggal 20 Oktober 2018. Semoga mahasiswa lainnya dapat mengikuti jejak Nadiya-san untuk mencoba tampil di kontes-kontes pidato kedepannya. Meskipun Nadiya-san belum menjadi juara tetapi ternyata banyak ilmu yang didapatnya dengan mengikuti kontes tersebut.
Berikut tulisan dari Nadiya-san.

Pengalaman : Bahan Bakar Pemicu Motivasi

Oleh : Nadia Nurhamidah Hidayat

Buah dari perjuangan akan bergantung pada proses yang dijalankan. Pada setiap proses yang dilalui, tentu terselip pengalaman berharga disana yang dapat dipetik dan digunakan sebagai bahan bakar untuk memicu motivasi.
Sejak memasuki bangku SMA, saya telah tertarik dengan dunia tulis-menulis. Ditambah dengan minat terhadap bahasa Jepang, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mengkolaborasikan hobi menulis dengan bahasa Jepang dalam bentuk sebuah teks pidato. Dengan dibantu Elim-sensei, guru bahasa Jepang di SMA, teks pidato bahasa Jepang pertama saya dapat diselesaikan dan diikutsertakan pula dalam lomba Pidato Bahasa Jepang tingkat SMA. Hanya saja, saat itu yang bisa saya bawa pulang hanyalah sepotong pengalaman.
Memasuki bangku kuliah, saya kembali diberi kesempatan untuk mencoba mengikuti lomba pidato Bahasa Jepang. Kali ini, Dewi-sensei lah yang membimbing saya dari mulai penulisan teks sampai bagaimana mempresentasikan pidato tersebut. Dengan bimbingan dari beliau, hal yang pertama saya lakukan yaitu mencari tema pidato sebanyak-banyaknya, lalu dituangkan dalam bentuk teks berbahasa Indonesia. Terdapat sepuluh tema pidato yang saya dapatkan. Diantara kesepuluh tema tersebut, saya memilih tiga tema yang lebih fokus untuk dikembangkan. Tema yang dipilih sebaiknya yang masih berhubungan dengan diri kita sendiri, namun berkaitan juga terhadap lingkungan sekitar bahkan dunia, akan lebih baik juga jika ada data dan fakta yang terlampir. Berbekal saran dari Dewi-sensei, saya akhirnya memilih satu dari tiga teks tadi untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang.
Dalam proses penerjemahan, meminta bantuan pada native merupakan hal yang penting. Setelah melewati perbaikan berulang kali sampai teks pidato tersebut rampung, tahap akhir yaitu berlatih mempresentasikan pidato. Yang perlu diperhatikan adalah lafal dan intonasi dalam pengucapan bahasa Jepang. Oleh karena itu, meminta bantuan kepada native untuk memperbaiki pelafalan bahasa Jepang merupakan hal yang harus dilakukan.
Dan yang terpenting adalah keinginan dalam diri untuk selalu mencoba dan terus memperbaiki. Karena saya sendiri pun belum apa-apa, hanya seorang mahasiswa yang haus akan pengalaman. Jadi, mari kumpulkan bahan bakar untuk memicu motivasi sebanyak-banyaknya, kawan!

Biodata penulis :
Nama : Nadiya Nurhamidah Hidayat
Angkatan : 2017
Mata Kuliah Favorit : Kaiwa (Speaking)
Cita-cita : Interpreter Bahasa Jepang

 

Berikut adalah naskah pidato yang telah dibuat oleh Nadiya-san.
Naskah pertama ditampilkan pada Sakubun Speech Contest Hiroshima University 2018 dan naskah kedua ditampilkan pada Speech Contest Nihon Bunka Bunkasai se-Jawa Barat 2018 di UNPAD dan dinyatakan sebagai juara ke-2.
Semoga bermanfaat untuk menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang ingin mencoba tampil di berbagai lomba pidato bahasa Jepang.

便利なものは怠け者を生み出す
自動車産業が急速に成長している現代において、公共交通機関が私たちの生活に大きな恩恵を与えています。バイクや車を持っていなくても、利用できる公共交通機関があります。さらに今、インドネシアではオンライン・タクシーが広く普及しています。このサービスは2015年にスマートフォンのアプリによって開始され、それ以降、多くの人々が利用してきました。私たちが知っているように、このアプリを使って、ユーザーはタクシーをオンラインで呼べます。事前に料金を調べることもできます。とても便利ですね。
このタクシーを利用する時、わざわざバス停に行く必要はありません。スマホからオンライン・タクシーを呼べば、ドライバーがすぐに私たちの所に来てくれます。それに加えて、料金もこれまでのタクシーよりも安いです。そのため、オンライン・タクシーを利用する人が徐々に増えています。
また最近は、オンライン・タクシーのドライバーになりたいという人も多くなっています。自動車の運転免許さえ持っていれば誰でもドライバーになることが出来ます。私の先輩もオンライン・タクシーのドライバーの一人です。「登録が簡単で、仕事に費やす時間が効率的で、収入も良い」とその先輩は言っています。確かに、オンライン・タクシーが普及することで、私たちが得られるポジティブな影響が多いです。しかし同時に、どんな問題を引き起こす可能性があるか、皆さんは想像できるでしょうか?
私が最初にそれに気づいたのは、ある日友達とオンライン・タクシーを利用した時でした。道中、ドライバーさんとお話しをしました。「私は一度、変な学生を乗せたことがあるんだよ。その学生はね、ある大学の建物から、すぐ近くの他の学部の建物まで行くために私を呼んだんだよ。」と、笑いながらドライバーさんが言いました。
それを聞いて、便利なオンライン・タクシーの普及は、あまりにも人々を怠惰にすると思いました。どんな依頼も断らないドライバーがいるので、一部の人々をだらけさせます。それが問題です。国連の世界保健機関の報告によりますと、怠惰な生活様式は世界で最も深刻な死因の一つになっています。
さらに、世界人口の約93%を対象にしたシドニー大学の研究によって、怠惰な生活様式が、心血管疾患および早期死亡率の増加につながることが明らかになりました。世界規模で見ると、これらの疾病の治療にかかる医療費は、年間、約881兆ルピア、約7兆円にのぼると報告されました。とても残念な結果ですよね。
インドネシアの社会保障機関によると、心臓病にかかる医療費は、他のどんな重い病気よりも高いそうです。そして、その医療費が増加した最大の原因は、他でもなく怠惰な生活様式なのです。
また、他のインドネシアの保健研究開発機関によると、インドネシアの人口の約42%が、怠惰な生活習慣を持っています。これはかなり高い割合だと思います。どうしてそうなってしまうのでしょうか?おそらくその原因の一つは、行き先がそれほど遠くないにもかかわらず、つい利用してしまうオンライン・タクシー、つまり便利な現代の情報技術に頼り過ぎていることなのかもしれません。
怠惰な生活習慣の影響は、かなり後になって出てくる場合が多いです。だからこそ、手遅れになる前に、今すぐにでも怠惰な生活習慣を見直すべきだと私は思います。一つの方法は、すぐに歩いて行ける距離の場合、車やバイクなどに乗らない事です。重い病気を避けることができ、もちろん健康にも役立ちますし、エネルギー資源を節約することも出来ると思います。
どうもありがとうございました。

Kepraktisan Akan Melahirkan Pemalas
Dewasa ini, dimana industri otomotif berkembang dengan pesat, transportasi umum pun memberikan dampak baik terhadap kehidupan kita. Meskipun kita tidak memiliki motor atau mobil, masih ada transportasi umum yang dapat kita pakai. Apalagi, kini di Indonesia, transportasi umum online tengah berkembang dan meluas. Layanan ini melesat sejak peluncuran aplikasinya di smartphone pada tahun 2015, sejak itu, banyak orang yang menggunakannya. Seperti yang telah kita ketahui, dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna dapat memesan kendaraan umum secara online. Kita juga dapat memeriksa tarif sebelumnya. Begitu praktis, bukan?
Saat hendak menggunakan transportasi umum online tersebut, kita tidak perlu repot-repot pergi ke terminal. Cukup dengan memesan lewat smartphone, pengemudi akan segera datang ke tempat kita. Selain itu, harga yang ditawarkan juga terbilang lebih murah. Tidak heran, orang yang menggunakan transportasi online ini melunjak naik dengan cepat.
Akhir-akhir ini, semakin banyak pula yang tertarik menjadi pengemudi transportasi umum online. Siapapun dapat menjadi pengemudi asalkan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Kakak tingkat saya juga merupakan salah satu pengemudi transportasi umum online. “Registrasi nya cukup mudah, waktu kerja nya efisien, penghasilannya pun lumayan”, tuturnya. Memang, begitu banyak dampak positif yang kita dapatkan dari berkembangnya transportasi umum online. Hanya saja di waktu yang bersamaan, apakah pernah teman-teman bayangkan mengenai masalah yang dapat ditimbulkannya?
Saya pertama kali menyadari hal tersebut pada suatu hari di saat saya menggunakan jasa transportasi umum online bersama teman saya. Selama di perjalanan, kami berbincang dengan pengemudi. “Suatu kali, saya pernah menerima pesanan dari seorang mahasiswa yang aneh. Mahasiswa itu memanggil saya hanya untuk pergi dari suatu gedung fakultas ke fakultas lain yang padahal jaraknya cukup dekat”, katanya sambil tertawa.
Mendengar hal tersebut, terpikir oleh saya bahwa berkembangnya transportasi umum online yang dirasa praktis, ternyata terlalu memanjakan masyarakat. Dengan adanya pengemudi yang dapat mengantar-jemput kemana saja, sebagian orang menjadi malas bergerak. Disitulah letak masalahnya. Menurut laporan dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO, gaya hidup malas adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.
Selain itu, menurut studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Sydney yang mengambil data dari sekitar 93,2% populasi dunia, gaya hidup malas berkaitan erat dengan meningkatnya angka penyakit kardiovaskular dan kematian dini. Dilihat dari skala dunia, beban yang harus ditanggung untuk biaya pengobatan penyakit tersebut mencapai 881 triliun rupiah atau 7 triliun yen tiap tahunnya. Sangat disayangkan, ya.
Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan di Indonesia, biaya yang dihabiskan untuk penderita penyakit jantung adalah yang paling besar diantara penyakit berat lainnya. Lalu, penyebab utama biaya pengobatan yang membengkak itu tidak lain karena gaya hidup malas tersebut.
Selain itu, menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, sebanyak 42% penduduk Indonesia memiliki gaya hidup malas. Say kira itu merupakan angka yang cukup tinggi. Lantas, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Salah satu hal yang menyebabkan perilaku tersebut adalah karena meskipun jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, orang-orang menggunakan transportasi umum online begitu saja. Dengan kata lain, mungkin orang-orang menjadi terlalu bergantung pada kemajuan teknologi yang praktis di jaman sekarang ini.
Teman-teman, dampak dari gaya hidup malas baru akan mulai terasa setelah bertahun-tahun. Karena itu mulai dari sekarang, sebelum semuanya terlambat, akan lebih baik jika kita bisa meninggalkan gaya hidup tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menahan diri untuk tidak menggunakan transportasi selagi jarak masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Selain dapat terhindar dari penyakit berat, bermanfaat untuk kesehatan, kita juga dapat menghemat sumber energi dan bahan bakar.
Sekian dan terimakasih.

ご飯を残すと、そのご飯が泣きますよ
子供の頃、私がご飯を残した時、母が「ご飯を残すと、そのご飯が泣くよ」とよく言いました。「ご飯が泣く」と言う意味が分かりませんでした。ご飯は生きていないし、泣かないはずです。残した食べ物をみると一皿の半分もありません。 だから、問題ないでしょう?でも、最近このわがままな私は嫌いな食べ物を残し続けるということが世界の人々の生活に関わる大きな問題の一因になってしまうことに気づきました。
食料を捨てることは環境に悪いと言われています。食べ物を残すというのは、水、肥料、農薬、種子、燃料、作物の栽培に必要な土地を無駄にしてしまうことにもなります。その数は数えきれないぐらい多いです。世界で1年に浪費される食料の量はヨーロッパで最大の川である、ヴォルガ川の1年分の水量と同じです。さらに、研究によると、捨てられた食料からメタンガスが発生する可能性があります。そして、そのメタンガスは地球温暖化を引き起こすおそれもあります。しかもメタンガスは二酸化炭素より23倍危険です。どれだけ危ないかそうぞうできますよね。
国連食糧農業機関であるFAOは2017年に世界で生産された食料の3分の1が浪費されていると述べています。インドネシアと東テイモールFAOの代表、Mark Smuldersによると、インドネシアでは毎年1300万トンの食料が浪費されているそうです。実はその無駄な食糧は、毎年インドネシアの人口のほぼ11%を養うことができます。その数字は、インドネシアの貧しい人々の数とほぼ同じです。もったいないですね。
そのデータから、無駄な食料がたくさんあることが分かります。浪費された食料の原因は一体何でしょう?それは人間の消費過程で発生すると思います。例えば嫌いな食べ物が出てきた時、お腹が一杯になった時、美味しくない時、ほとんどの人は食べ物を残してしまいます。人間の自分勝手で、個人的な問題が地球にとって大きな問題になっています。それを防ぐために私たちが出来ることは自分が食べれる量を取ること。もし食べ物が多すぎるならお隣さんと食べ物を共有することだと私は思います。
私は今、あの頃母が言っていた「ご飯が泣く」という言葉についてなんとなく理解でるようになりました。そう、捨てられた食べ物は確かに泣いています。食料品を作る生産者が泣いています。消費者に食料を安全に届ける流通業者が泣いています。空腹で苦しんでいる子供たちが泣いています。捨てられた食べ物が多いと地球も泣いています。このことを知ってから、私は食べ物を大事にするようになりました。食べ物をよく捨てていた昔の自分をとても恥ずかしく思います。
資源が限られたこの地球において食料の浪費は悲惨な行為です。「食料をかしこく食べること」、それは生産者と流通業者への感謝を表します。そして、それが私たちの生活環境を保ち、より良い地球を作ると私は信じています。これからは今以上に食べ残しについて考え、食べ残しが無い食生活にしていきます。食べ物を残すと、その食べ物が泣きますから。

Jika Kamu Menyisakan Makanan, Nanti Makanan Itu Akan Menangis
Dahulu saat kecil jika saya menyisakan makanan, ibu saya akan berkata, “Ayo habiskan, kalau tidak nanti makanannya menangis.” Saya tidak mengerti, bagaimana bisa makanan menangis? Makanan itu kan tidak hidup, tentu saja tidak bisa menangis. Lagipula, makanan yang tersisa hanya sedikit, tidak sampai setengah piring. Apa masalahnya? Tapi, akhir-akhir ini saya menyadari bahwa menyisakan makanan menjadi salah satu penyebab masalah besar yang menyangkut kehidupan masyarakat dunia.
Membuang makanan dikatakan berdampak buruk bagi lingkungan. Sama halnya dengan menyia-nyiakan air, pupuk, pestisida, bibit, bahan bakar, dan lahan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan tanaman. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Di seluruh dunia, produksi makanan yang terbuang dalam setahun menghabiskan air sebanyak setahun aliran sungai Volga, sungai terbesar di Eropa. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa setelah di tempat pembuangan sampah, makanan akan rusak dan dapat menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Apalagi, metana ini 23 kali lebih ganas dari karbondioksida. Kebayang kan, betapa bahayanya.
Badan Pangan PBB, yaitu FAO (Food and Agriculture Organization of The United Nations) mencatat, pada tahun 2017 sepertiga dari total makanan yang diproduksi di dunia terbuang percuma. Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste, Mark Smulders mengungkapkan, di Indonesia sendiri, sebanyak 13 juta ton makanan terbuang setiap tahun. Makanan yang terbuang itu cukup untuk memberi makan hampir 11% populasi Indonesia setiap tahunnya. Angka yang hampir sama dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Sayang sekali ya.
Data tersebut menyatakan bahwa makanan yang terbuang percuma itu banyak jumlahnya. Kira-kira apa penyebab terbuangnya makanan tersebut? Menurut saya, penyebabnya tidak lain adalah perilaku manusia sendiri. Misalnya, orang akan cenderung menyisakan makanannya saat muncul makanan yang tidak disukai, saat sudah kenyang, atau saat makanan tersebut rasanya tidak enak. Karena keegoisan manusia, masalah pribadi menjadi masalah besar bagi bumi. Untuk menguranginya, hal yang dapat kita lakukan diantaranya adalah dengan mengambil makanan sesuai dengan porsi yang dapat kita makan. Jika kelebihan makanan, menurut saya alangkah baiknya jika kita memutuskan untuk berbagi dengan orang lain.
Kini saya mengerti apa yang dimaksud ibu saya tentang makanan yang menangis. Ya, makanan yang dibuang percuma itu memang menangis. Si produsen yang susah payah menumbuhkan dan merawat bahan makanan, menangis. Si distributor yang menjaga bahan makanan itu agar tetap baik sampai ke tangan konsumen, menangis. Saudara-saudara kita yang perutnya kelaparan, menangis. Juga bumi yang bertambah bebannya dengan sampah makanan sisa, menangis. Setelah mengetahui hal tersebut, saya tidak ingin lagi menyisakan dan membuang-buang makanan. Saya begitu malu mengingat diri saya yang dulu sering menyisakan makanan.
Pemborosan pangan di planet dengan sumber daya serba terbatas ini adalah perbuatan yang memprihatinkan. Memakan makanan dengan bijak berarti juga sebagai bentuk penghargaan pada pihak produsen dan distributor, serta menjaga lingkungan kita, menciptakan bumi yang lebih baik. Jangan lagi menyisakan makanan ya, nanti makanannya menangis.