Nadiya Nurhamidah Hidayat, Berpidato Dalam Bahasa Jepang Butuh Proses

 

           Bunkasai ke 45 di PSBJ (Pusat Studi Bahasa Jepang) di Kampus UNPAD Jatinangor tanggal 28-29 Juni lalu telah berakhir. Kontes yang sangat bergengsi adalah kontes pidato dalam bahasa Jepang, karena hadiahnya kunjungan ke Jepang selama 1-2 minggu. Sayang sekali tahun inipun belum ada yang mendapat juara 1 baik di grup A (durasi 3-5 menit untuk mahasiswa tingkat 1 dan 2) maupun grup B (durasi 5-7 menit untuk mahasiswa tingkat 3 dan 4)

            Tetapi patut dihargai kerja keras mereka menjadi wakil DPBJ di ajang lomba tersebut. Kali ini akan diperkenalkan tulisan dari mahasiswa tingkat 2 yang menjadi juara 1 di grup A bernama Nadiya Nurhamidah Hidayat. Nadiya sangat rajin mengikuti berbagai kontes untuk mengasah kemampuannya berpidato. Yuk kita simak ceritanya berikut.

Proses Persiapan Untuk Tampil Berpidato Dalam Bahasa Jepang

Nadiya Nurhamidah Hidayat, Fb : Nadeya, Ig : nanadiya24

            Ini merupakan kali ke-4 pengalaman saya mengikuti Speech Contest Bahasa Jepang. Berbekal niat ingin mengasah kemampuan menulis dan berbicara bahasa Jepang, saya terus mencoba mengambil setiap kesempatan untuk mengikuti Speech Contest Bahasa Jepang, termasuk Speech Contest Bunkasai UNPAD ini.

            Bagi saya, proses menulis naskah pidato dalam bahasa Jepang adalah proses tersulit. Dari mulai memilih tema sejak kurang lebih tiga bulan sebelum lomba, mengembangkan isi yang memerlukan waktu sekitar dua bulan, sampai menentukan judul yang menarik. Namun, hal tersebut juga merupakan tantangan yang dapat memotivasi diri untuk menambah kosakata bahasa Jepang beserta tata bahasanya. Ditambah masukan dari sensei-gata, terutama oleh Dewi sensei dan Yamashita sensei, juga kawan-kawan ryuugakusei, Shiori-san dan Risa-san, alhamdulillah saya dapat merampungkan naskah pidato yang saya tulis. Selanjutnya, persiapan tampil dengan melatih pengucapan dan gestur juga merupakan proses yang tidak kalah penting, dan tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Kurang lebih selama tiga minggu saya berlatih intensif pelafalan bahasa Jepang dibantu native.

Dalam menggapai suatu tujuan, proses merupakan sebuah kepastian. Tentunya, proses yang dilalui tidak akan mudah. Butuh waktu panjang untuk berproses, mendengar masukan-masukan, melihat banyak orang-orang hebat, lalu belajar dari sana. Saya juga akan terus berusaha mulai sekarang. Bukan hanya berbekal motivasi ingin mengasah kemampuan menulis dan berbicara bahasa Jepang, namun juga ingin menyampaikan berbagai hal kepada orang banyak melalui pidato saya.

 

Demikian cerita Nadiya sampai menjadi siap untuk tampil berpidato. Semoga menjadi penyemangat untuk juniornya yang ingin mencoba mengikuti kontes ini di masa yang akan datang.

Ingin tahu naskah pidatonya seperti apa? Simak naskahnya dibawah ini.

私が経験したブック・シェーミング

ナディヤ・ヌルハミダー・ヒダヤト

皆さん、こんにちは。ナディヤと申します。どうぞよろしくお願いします。

皆さんはどれぐらい本を読みますか?一日に一冊ですか?一週間に一冊ですか?それとも、一か月に一冊ですか?さすがに一年に一冊はないですね。

UNESCOのデータによると、インドネシアにおける読書への関心の割合は0.01%。それは、千人に一人だけ本を読むということです。また、2016年のある団体の読書への関心の調査によると、調査を行った61カ国中、インドネシアは読書への関心がほぼ最下位の60位になりました。

さらに、2017年、インドネシアの国立国会図書館の調査によると、インドネシア人はだいたい一週間に本を3、4回開き、一年間ではたった5から9冊しか読みません。

これらのデータはともに、インドネシアにおける読書への関心の低さを示していると思います。残念ですよね。その原因はいろいろ考えられると思います。例えば、本のない環境で育てられたから本を読む習慣がないとか、最近私が知ったブック・シェーミング(Book shaming)も理由の一つになると思います。今日はこのブック・シェーミングについてお話ししたいと思います。

私は小さいころから本が好きです。いとこがたくさんの本を持っていて、私はよく借りて、楽しく読んでいました。今でも好きで、どんな本でも面白そうなら手に取って読みます。高校の時、ある作家の作品に熱中して、登下校の時間や、昼休みを含め、暇な時間さえあればその作家の小説を読んでいました。しかし、ある日、読書好きの友達に言われました。「だっさ!あなたが読んでる小説なんて面白くないよ。私の読んでるほうがずっといい」と彼女は私の読んでいた本をばかにしてきました。私は他人の視線を気にする性格なので、その日から、外で本を読むのが嫌になりました。また誰かに「ださい」と言われたくなかったからです。皆さんにも、このような経験がありますか?

この私の苦い経験をブック・シェーミングと言うそうです。皆さんは聞いたことがありますか?自分の体形を恥ずかしがるボディ・シェーミング(Body shaming)なら聞いたことがあるかもしれません。

それと似ていて、ブック・シェーンミングは、誰かに読書の好みについて悪く言われたり、決めつけられたりして、読書をすることを恥ずかしく思う状態と定義されています。

とても残念なことですが、インドネシアでは読書をする人が少ないです。さらに、読書をしようとする人に対しても、それを邪魔する人もいます。それを防ぐために、私は二つのアプローチがあると思います。まず一つ目は、読書をしている人に自分の基準であれこれ言わないこと。そして二つ目は、他人の言葉を気にせず自分の好きな本を読むことです。

誰にも読みたい本を自由に読む権利があります。自分が面白くないと思っても、誰かにとってはすごく面白い本かもしれません。ブック・シェーミングは本を読んでいる人だけでなく、その本や著者に対しても失礼なのではないでしょうか。私たち一人一人の小さな努力の積み重ねで、私たちの周りにも快適な読書環境を作っていけたら良いと思います。

これでスピーチを終わります。ご清聴ありがとうございました。