Kagai Jugyou (4) : Alvia dkk Memandu Mana-san ke Pasar Cisangkuy dan Gedung Sate

Berikut akan diperkenalkan artikel keempat yang ditulis oleh mahasiswa DPBJ UPI setelah melaksanakan kagai jugyou (kegiatan pembelajaran di luar kelas) untuk mata kuliah Chujokyu Kaiwa II yang diampu oleh Dewi Kusrini M.Pd, M.A.

Artikel ke-4, dari kelompok Alvia dkk (tingkat 3) yang telah memandu Mana-san, orang Jepang yang sedang belajar bahasa Indonesia di UPI, pergi ke Pasar Cisangkuy dan Gedung Sate, Bandung tanggal 30 April 2018. Bagaimana pengalaman mereka memandu orang Jepang? Yuk kita simak artikel perjalanan mereka bersama Mana-san.

Kagai Jugyou (4) : Alvia dkk Memandu Mana-san ke Pasar Cisangkuy dan Gedung Sate

Akhirnya impian kami terwujud. Hari senin tanggal 30 april 2018 kami pun berangkat menuju pasar cisangkuy bersama Mana-san. Banyak sekali jajanan menarik, dari makanan tradisional sampai makanan mancanegara yang kami temukan sehingga membuat kami kebingungan untuk membelinya. Akhirnya kami membeli berbagai makanan yang berbeda-beda. Mana-san dan Virgin membeli ketan durian, Siti, Trisa dan Vany membeli ramen korea, Wiwi membeli salad, Ulfa membeli yoghurt, Qurotull membeli kue cubit, sedangkan alvia membeli sblak. Ternyata mana san sangat menyukai durian. Kami sangat terkejut karena kebanyakan orang asing tidak suka durian. Mana juga mencicipi kue cubit dan cendol. Dia sangat menyukai kue cubit sehingga terus-terusan memakannya. Saat mencoba sblak, Mana-san langsung terbatuk-batuk dan banyak minum air. Ternyata orang Jepang memang tidak bisa memakan makanan pedas.

Setelah makan, kami pun berbicang-bincang dengan Mana-san, kami bertanya tentang kehidupannya di Jepang seperti apa, dam bertanya tentang perbedaan ramen Indonesia. Tak hanya itu, kami pun melakukan permainan asal Indonesia yaitu ABC 5 dasar. Mana sangat antusias untuk bermain bersama, terlihat dari senyumnya yg melebar dan tawanya yang riang. Mana sepertinya mulai mahir dalam bahasa Indonesia. Keren sekali bukan? Tetapi bukan hanya mana saja yang belajar bahasa Indonesia, kami pun berusaha menggunakan bahasa Jepang untuk bercakap-cakap dengannya. Senang rasanya melihat orang Jepang tapi bisa berbicara bahasa Indonesia. Padahal mana baru 8 bulan belajar bahasa Indonesia, tapi sudah semahir itu. Mana bercerita bahwa dia tidak sendiri belajar di Indonesia, tetapi ada teman lainnya yang berasal dari Jepang, yang bernama Kaho, Asaka dan Hikaru.

Lalu sebelum kami meninggalkan pasar Cisangkuy, kami berfoto bersama Mana. Selesai berfoto kami melanjutkan perjalanan ke Gedung Sate. Dari pasar cisangku menuju gedung sate cukup dekat, jadi kami melanjutkan perjalan ke gedung sate dengan berjalan kaki. Kami memilih Gedung sate karena itu adalah salah satu gedung bersejarah di Bandung.  Saat berjalan ke Gedung Sate, kami pun melewati taman Lansia. Disana kami pun berfoto dengan patung t-rex. Lalu kami pun melanjutkan perjalanan ke Gedung Sate.

Sesampainya di Gedung Sate, kami berfoto bersama di depan Gedung Sate. Namun langit mulai gelap, sehingga kami pun menyudahi perjalanan kami. Kami menanyakan apakah Mana senang bermain dengan kami atau tidak, syukurlah dia berkata senang dan ingin berjalan-jalan lagi bersama kami.  Semoga nanti kami akan bisa berjalan-jalan bersama dengan Mana lagi.

Alvia Tri Y.  / 1501797, Qurotull Ain Putri K. / 1505314,

Siti Diansah / 1501954, Trisa Rahman / 1501925, Ulfa  Kania / 1504680,

Vany Gustiani / 1501964, Virgindary Rahma / 1501922, Wiwi Fitriani / 1501822