Mahasiswa DPBJ UPI Menjuarai Beberapa Kontes pada Nihon Bunka Bunkasai se-Jawa Barat 2018

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.47″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″ parallax=”off” parallax_method=”on”][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.0.47″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”]

Pada tanggal 4-5 Mei 2018, telah diadakan Nihongo Nihon Bunka Bunkasai atau Festival Bahasa dan Budaya Jepang tingkat universitas se-Jawa Barat di Pusat Studi Bahasa Jepang UNPAD Jatinangor. Kegiatan pesta tahunan ini dilaksanakan atas kerjasama seluruh universitas dan sekolah tinggi di seluruh Jawa Barat dan disponsori oleh baik The Japan Foundation, maupun perusahaan Jepang di Indonesia serta Bandung Japan Club. Ini menjadi ajang berkumpulnya pembelajar bahasa Jepang untuk dapat saling mengasah diri melalui kontes pidato, Sakubun (mengarang), Chokai (menyimak), kanji, Shuuji (kaligrafi Jepang), dan karaoke, dengan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa sehingga kontes dibagi 2 grup yaitu A untuk dapat diikuti mahasiswa tingkat I dan II, dan B untuk dapat diikuti mahasiswa tingkat III dan IV.

Tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya beberapa mahasiswa dari Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI berhasil menjadi pemenang pada beberapa kontes sebagai berikut ; 

  1. Lulu Yamlikho, Juara II Kanji A                                   
  2. Ilmi Adha Istiqomah, Juara III Kanji A
  3. Hani Sarila, Juara II Choukai A
  4. Putera Ramadhan, Juara II Choukai B
  5. Riski Destari, Juara I Shuuji
  6. Rizky Ramadhan, Juara II Shuuji
  7. Ruby Sutiana, Juara III Shuuji
  8. Fajri, Juara Harapan I Shuuji
  9. Mia Rosmalia, Juara Harapan II Shuuji
  10. Diffiana Chyntiani, Juara I Karaoke
  11. Nadiya, Juara 2 Pidato A

Selamat kepada para pemenang, yang telah mengharumkan nama UPI di ajang festival level Jawa Barat. Semoga kemenangan ini bisa memotivasi mahasiswa lainnya untuk belajar bahasa dan budaya Jepang lebih giat. Tentunya semuanya tidak dihasilkan dengan instan. Perlu adanya pembelajaran yang sedikit-demi sedikit tapi berkelanjutan, sehingga belajar bahasa Jepang tidak menjadi beban tetapi menjadi pembelajaran yang dapat membuat mahasiswanya kompeten untuk berkomunikasi dengan masyarakat Jepang. Itulah pembelajaran yang bermakna.

Sampai jumpa di Bunkasai tahun depan.

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]