Delegasi DPBJ FPBS UPI Menjadi Juara Terbaik 1 & 2 di ajang Sakura Matsuri 2018

Bandung, DPBJ UPI-Ruby Sutiana dan Muhammad Fajri Husnirrahman Andami Juhara, dua orang mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang (DPBJ) FPBS UPI, berhasil keluar sebagai Juara 1 dan 2 pada ajang lomba kaligrafi huruf Jepang (Shuji) di Festival Sakura Matsuri pada tanggal 7-8 April 2018, Citywalk Lippo Cikarang. Festival Sakura Matsuri 2018 ini diselenggarakan atas kerjasama Komunitas Alumni Jepang di Indonesia (KAJI), Kedutaan Besar Jepang serta pemerintah daerah setempat, yang bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Pelaksanaan festival tahun ini bertepatan dengan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, yang juga diangkat sebagai tema besar dari acara festival tahun ini. Ini merupakan penyelenggaraan festival yang ke tujuh kalinya di Indonesia. Festival Sakura Matsuri 2018 dimeriahkan juga dengan kegiatan flash mobfood festivalfood truck, bazzar dan taiko.

Ini merupakan kali pertama perlombaan menulis kaligrafi Jepang diadakan di ajang Sakura Matsuri, tetapi animo peserta dari berbagai daerah cukup tinggi pada perlombaan ini. Tercatat ada sebanyak 13 orang peserta yang mengikuti lomba menulis kaligrafi Jepang ini.

Keikutsertaan Ruby dan Fajri pada ajang ini juga dapat dikatakan agak mendadak karena hanya mengetahui mengenai pelaksanaan lomba tersebut melalui media sosial dan dari pemberitahuan panitia secara pribadi. Ke-13 orang peserta lomba Shuji ini berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di 2nd stage Festival Sakura Matsuri 2018. Setelah melalui seleksi penilaian yang sangat ketat, diputuskan bahwa Ruby keluar menjadi juara kesatu dengan perolehan nilai 71 dan Fajri menjadi juara kedua dengan total nilai 69. Sebuah prestasi pribadi yang sangat membanggakan bagi keduanya karena para pesaingnya merupakan peserta yang datang dari berbagai macam daerah di Jawa Barat.

Penghargaan ini bukan merupakan penghargaan pertama bagi keduanya karena selain di Festival Sakura Matsuri 2018, Ruby dan Fajri juga mampu menjadi juara di lomba shuji yang lain. Ruby yang pernah mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Hiroshima, Jepang mengikuti program short course selama dua minggu ini, merupakan juara ketiga di ajang Bunkasai, Jawa Barat, dua kali berturut-turut pada tahun 2013-2014, sedangkan Fajri sebelumnya pernah keluar sebagai juara 1 lomba shuji yang diadakan oleh Telkom University dan juga mendapatkan juara harapan 1 di ajang Bunkasai, Jawa Barat. “Saya merasa sangat puas dengan keberhasilan ini, walaupun ada sedikit rasa tidak puas karena persiapan yang dilakukan tidak terlalu maksimal”, begitu tutur Fajri yang ditemui setelah mengikuti lomba di Festival Sakura Matsuri 2018.  

Pencapaian keduanya juga tidak dapat dilepaskan dari peran program kerja (proker) bidang shujikai yang ada di Himpunan Mahasiswa Bahasa Jepang (HIMABAJA), DPBJ FPBS UPI, karena melalui perkumpulan inilah keduanya mempelajari berbagai macam teknik shodo dan cara menulis kaligrafi Jepang yang baik. Ruby dan Fajri juga berharap agar perlombaan shuji ini dapat dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya, untuk lebih memacu para pecinta seni kaligrafi huruf Jepang dalam meningkatkan kemampuannya, juga untuk lebih memperkenalkan lebih jauh tentang seni menulis Kanji kepada khalayak umum. 

Ruby-kun, Fajri-kun, Omedetoo Gozaimasu!!! 

 

Link terkait:

https://www.jakartashimbun.com/free/detail/41181.html